GURU
ITU UJUNG TOMBAK PENDIDIKAN
Pendidikan kita saat ini mengahadapi tantangan
baik dari substansi maupun penyelenggaraannya disatu pihak dan tantangan
didalam maupun ke luar di lain pihak. Tantangan substansi lebih terarah kepada
mutu pendidikan kita, sedangkan tantangan penyelenggaraan lebih terarah pada
mutu praktis pendidikan kita dan penyelenggaraan sistem pendidikan guru kita. Di“gugu” dan di“tiru”
begitulah sekiranya kata-kata yang mampu saya ungkapkan ketika terbaca
kata-kata atau terdengar ucapan “guru”. Guru bukan saja didefinisikan sebagai
seseorang yang mengajarkan kita banyak hal akan tetapi jauh daripada hal
tersebut, guru sering kali diartikan sebagai seseorang yang selayaknya seperti
diposisikan pada posisi “Tuhan”. Guru selalu benar atau seperti di paksa untuk selalu
bertindak benar, guru selalu bisa atau dipaksa untuk selalu bisa sehingga tak selayaknya posisi guru sama
sejajar atau bahkan selalu disejajarkan dengan posisi “Tuhan” dalam konteks
masyarakat yang demikian. Kurikulum adalah salah satu alat pendidikan. Sedangkan ujung
tombaknya adalah guru dan kepala
sekolah.
Menurut saya penerapan kurikulum KTSP yang dulu dengan diterapkannya
Kurikulum 2013 memberikan dampak yang berarti bagi peserta didik. Tidak
dipungkiri juga keberhasilan dalam mendidik bukan berarti kurikulumnya yang
menentukan tapi gurunya juga sangat berperan penting dalam menguasai proses
pembelajaran yang akan diterapkan, tentunya harus berperan besar di dalam mengimplementasikan
tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak
hanya cerdas tapi juga adaptif terhadap perubahan. Kita tahu bahwa salah satu komponen yang sangat
menentukan berhasil atau tidaknya penyelenggaraan pendidikan adalah guru. Guru
sebagai ujung tombak pendidikan yang langsung berada di garis depan berhadapan
dengan siswa dituntut memiliki kompetensi yang memadai. Melalui guru penanaman
nilai-nilai dan pembelajaran berbagai ilmu pengetahuan, pengalaman dan
keterampilan yang relevan dengan keyakinan dan masa depan dapat berlangsung. Bagaimanapun bagusnya kurikulum dan
lengkapnya sarana prasarana sekolah, semua itu tidak berarti jika guru yang
menjadi ujung tombak pelaksanaan pembelajaran dan pengembang kurikulum tidak mampu
atau tidak mau menerapkannya dengan baik. Sebaik apapun metode yang dianjurkan pemerintah, sebaik
apapun maksud dan tujuan yang tertulis dalam kurikulum, tidak akan bermakna
bila guru tidak memiliki keinginan untuk melaksanakannya. Adanya hal tersebut seorang guru dituntut untuk memiliki kompetensi
mengajar dalam bidang tugas masing-masing, juga harus memiliki profesi untuk
menjalankan tugas sebagai guru yang baik, dan trampil dalam melaksanakan tugas
kesehariannya.
Selain itu Guru sebagai
ujung tombak pendidikan juga dituntut untuk memiliki kompetensi seperti yang diharapkan oleh UU
dan peraturan pemerintah. Salah satu kompetensi yang harus dipenuhi seorang
guru adalah kompetensi akademik dimana seorang guru harus menempuh pendidikan
minimal Diploma-4 atau Strata-1. Kompetensi lainnya yang harus dikuasai oleh
seorang guru adalah kompetensi profesional. Seorang guru harus menguasai
materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
yang diampu. Jadi dia harus menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar
mata pelajaran yang diampu. Tidak hanya itu guru harus aktif mengaktualisasi
diri yaitu mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif, dan mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mengembangkan diri. Selain itu guru diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri
terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan. Salah satu masalah yang
dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengemabngkan kemampuan
berfikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan untuk
menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai
informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk
menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak didik kita
lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi anak yang lulus
miskin aplikasi atau penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu pula, guru mempunyai pengaruh besar dalam menentukan kualitas
dan kuantitas peserta didik. Untuk meningkatkan
kompetensi siswa ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya,
ciri-ciri siswa antara lain, perbedaan perseorangan, kesiapan belajar dan
motivasi yang dibarengi oleh pemanipulasian suasana pembelajaran menjadi lebih
disukai oleh siswa sehingga dengan mempertimbangkan kondisi ini apa yang
diharapkan sesuai dengan tujuan.
Akhirnya layaklah kalau dinyatakan “Di dunia pendidikan, guru
merupakan ujung tombak “ dalam merealisasikan serangkaian kebijakan pemerintah.
Di tangan gurulah, potret pendidikan yang idealis di negeri ini ditumpukan.
Guru harus senantiasa berupaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang sulit
diukur, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Lantaran dari berbagai hal tersebut, menjadikan guru sebagai
“ujung tombak” ketika ada kompleksitas permasalahan membutuhkan daya, cipta,
rasa, dan karsa. Padahal sebenarnya, dunia pendidikan yang dihadapkan guru
adalah hal-hal yang riil dan bersifat aktual sehingga segala fenomena yang
berkembang dalam dunia pendidikan merupakan peluang dan tantangan bagi guru.
Begitu sangat penting peran strategis seorang guru sehingga tak akan terlahir seorang dokter tanpa pendidikannya, tak akan terlahir seorang insinyur tehnik tanpa pendidikannya pula.
Insinyur tanpa polesan kapurnya, tak akan terlahir seorang profesor tanpa petuah-petuahnya. Secara garis besar dapat disebut bahwa karena tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang selalu mengalami perkembangan dan justru iramanya yang semakin lama semakin cepat, maka agar peran guru dalam pengajarannya tetap bermutu dan up to date dalam membimbing belajar siswa, maka wajib hukumnya bagi guru tersebut untuk belajar dalam banyak hal yang terkait dengan pengajaran secara berkesinambungan.
Begitu sangat penting peran strategis seorang guru sehingga tak akan terlahir seorang dokter tanpa pendidikannya, tak akan terlahir seorang insinyur tehnik tanpa pendidikannya pula.
Insinyur tanpa polesan kapurnya, tak akan terlahir seorang profesor tanpa petuah-petuahnya. Secara garis besar dapat disebut bahwa karena tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang selalu mengalami perkembangan dan justru iramanya yang semakin lama semakin cepat, maka agar peran guru dalam pengajarannya tetap bermutu dan up to date dalam membimbing belajar siswa, maka wajib hukumnya bagi guru tersebut untuk belajar dalam banyak hal yang terkait dengan pengajaran secara berkesinambungan.
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa guru merupakan ujung tombak pendidikan, guru merupakan
pengawal yang berada dibaris depan dalam mensukseskan peserta didik,
mensukseskan pendidikan bangsa kita. Oleh karena itu seorang guru harus
memikirkan dirinya adalah seseorang yang sangat berharga. Menanamkan pada
dirinya bahwa tanpa jasaku mereka tidak berarti apa-apa, berarti harus
sungguh-sungguh dalam proses pembelajaran dan menyampingkan rasa sombong dan
keangkuhan. Meyakini dengan setinggi-tingginya bahwa ilmu yang kuberikan pada
siswa itu, sungguh benar, tepat, bernilai tinggi untuk bekal masa depan siswa.
Artinya jangan ragu-ragu dalam memberikan kontribusi positif bagi siswa. Sikap
ini harus ditumbuhkan pada diri setiap pendidik, guru yang telah berhasil dalam
melakukan bimbingan pada siswanya, tidak cepat berpuas diri karena sikap yang
demikian akan memberikan keinginan untuk meraih prestasi yang lebih baik
lagi. Jadikan keberhasilan pertama cambuk untuk meraih prestasi maupun
keberhasilan sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar